Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti saat meninjau progres pekerjaan ekspansi PT Smelting, di Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4/2023). Foto : Bianca/Man

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengapresiasi progres ekspansi PT Smelting yang rencananya akan menaikkan kapasitas produksi smelter tembaga sebanyak 30 persen dari kapasitas sebelumnya. Saat ini PT Smelting, diketahui, sedang menggarap pekerjaan ekspansi yang hingga akhir Maret 2023 telah mencapai 89,7 persen procurement dan 70,3 persen konstruksi.

"Kami melihat dengan kehadiran PT Smelting yang melakukan ekspansi ini yang tadinya 1 juta ton produksinya bisa ditingkatkan sampai 1,3 juta  ton. Jadi ada peningkatan di kisaran 300 ribu ton. Oleh karena itu salah satu hal yang kita soroti adalah kita sangat amat apresiasi dengan adanya ekspansi ini," ujar Dyah Roro kepada Parlementariausai meninjau progres pekerjaan ekspansi PT Smelting, di Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4/2023). 

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, tembaga merupakan komponen penting dalam upaya mempercepat transisi energi. Sebab, tembaga sendiri merupakan komponen andalan untuk energi listrik. "Ternyata tembaga ini sangat amat dibutuhkan sebagai komponen andalan dan bahkan digunakan 5-6x lipat dibandingkan energi fosil. Khusus untuk pembangkit listrik nya," jelasnya. 

Lebih lanjut, terkait akan dilarangnya ekspor tembaga mentah per Juni 2023 mendatang, Roro mengatakan Komisi VII akan melihat dahulu bagaimana dampaknya terhadap industri. Mengingat kebijakan tersebut akan sangat berdampak pada produksi yang selama ini justru sebagian diekspor ke luar negeri.

"Kenapa selama ini kita memanggil untuk ikut serta di dalam RDP juga baik itu dari Freeport dan Smelting, karena tentu sangat amat berdampak pada produksi yang selama ini sebagian justru diekspor ke luar negeri. Otomatis kita harus memastikan bahwa pasar dalam negeri itu sudah siap. Nah ini yang InsyaAllah kita kawal," tutup Legislator Dapil Jawa Timur X tersebut. (bia/rdn)